Kamis, 14 Oktober 2010

Makna Sahabat

Oct 22, 2007

Sahabat, 

Kita sering mendengar kata sahabat dalam keseharian kita, tapi tahu kah kita bahwa sahabat adalah orang yang bisa membuat kita merasa nyaman berada diantara mereka, penuh pengertian, saling membantu dikala kesusahan, dan terpenting adalah saling memotivasi satu sama lainnya untuk maju mengapai masa depan.

Saya yakin kita semua mempunyai sahabat, yang selalu bersama kita, yang bisa menjadi tempat kita berkeluh kesah tentang keseharian kita, yang membuat kita merasa bahagia karena merekalah yang dengan sudi mendengar keluhan kita, walau mereka sendiri memiliki masalah nya sendiri-sendiri. Tetapi itulah makna sahabat, saling membantu, menolong, dan menyayangi satu sama lain.

Ketika saya masih mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Sumatra Barat, saya mempunyai seorang sahabat, dimana dia juga berada pada jurusan yang sama dengan saya. Saya sangat dekat dengan dia, dengan pacarnya, bahkan keluarganya. Setiap ada mata kuliah yang sama dengan dia, saya selalu duduk dengan dia, belajar bersama, mengerjakan tugas bersama, bahkan ketika uang kiriman dari orang tua menipis saat akhir bulan kita saling berbagi apa yang ada di kos kita masing-masing. Saya cukup bahagia mempunya sahabat seperti dia. 

Ada suatu waktu, saya menyukai seorang wanita satu jurusan, kebetulan sahabat saya itu cukup mengenal dengan wanita tersebut. Waktu itu saya berinisiatif untuk mengirim surat kepada wanita tersebut yang isinya bahwa saya menyukainya (walau saya jarang sekali berbicara bahkan memberi perhatian kepada wanita tersebut). Dan sahabat saya itu yang menjadi “mak combalang” kepada wanita tersebut. Ternyata, wanita tersebut membalas isi surat saya, yang isinya dia tidak menerima cinta saya, karena alasan dia ingin menjauhi pacaran. Saya sangat terpukul waktu itu. Tapi ya namanya hidup, dan temen saya tersebut selalu memberi semangat ke pada saya bahwa, tunjukan bahwa saya bisa, dan saya buktikan menjadi mahasiswa terbaik, dan semenjak itu saya sudah cukup bisa melupakan wanita tersebut.

Waktu itu saya dan sahabat saya tersebut berada pada semester 6, dan kita menghadapi ujian semester. Kita belajar keras, untuk mendapatkan nilai terbaik tentunya. Pada saat ujian terakhir, sahabat saya itu bilang, bahwa dia sakit, tapi saya tidak mengetahui pasti sakit apa sebenarnya dia. Setelah selesai ujian, sorenya saya membawa sahabat saya ke salah satu rumah sakit di kota itu, dan dokter menyatakan lebih baik sahabat saya tersebut dirawat, dan saya memutuskan untuk tetep dia di rawat, supaya ada suster yang merawatnya dengan baik, daripada tinggal di kos. 

Sebagai seorang sahabat yang baik saya yakin pasti dia sembuh, dan pacarnya yang kuliah di lain kota, keesokan harinya datang untuk melihatnya. Karena kesibukan saya di kampus, dan waktu itu saya mengikuti pemilihan mahasiswa berprestasi, saya harus dikarantina selama seminggu, dan saya minta ijin untuk meninggalkan sahabat saya tersebut di rumah sakit. Waktu itu, hari senin pada bulan November, setelah mengunjungi salah dinas Pertanian Sumatra Barat, saya memutuskan untuk melihat sahabat saya tersebut, dan tiba-tiba sewaktu saya masuk ke kamarnya, saya langsung di peluk oleh pacarnya. Dan saya bertanya, ada apa, dan ketika saya masuk ke dalam kamarnya, saya melihat dia sudah terbujur kaku. Saya sangat sedih sekali pada saat itu, sampai saya mengeluarkan air mata, hal yang sangat jarang terjadi.

Tuhan, ini kah akhir persahabatan saya dengan nya. Saya yakin Tuhan pasti mempunyai rencana lain, dan semenjak itu saya belajar memaknai hidup, bahwa hidup di dunia ini adalah sementara, jalani lah kehidupan ini dengan baik, dan makna persahabatan itu tidak hanya di dunia, tetapi di bawa sampai ajal menjemput kita.

Tuhan maha tahu, apa yang kita tidak tahu, Dengan mempelajari makna kehidupan, kita belajar mendawasakan diri, dan selalu belajar untuk menjadi diri pribadi yang bersih, dewasa, menghargai dan mengasihi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar